Perkembangan Oli Mesin dari waktu ke waktu
Posted in June 18th, 2011 by admin-14/06-011 | Filed under Serba-serbi Oli mesin | Comments (0)
Oli mesin dari waktu ke waktu
1859 Sukses pertama kali pengeboran minyak bumi kedalaman 69 ft 6 inche di Tiusville , Amerika
1866 Vakum proses pembuatan bahan dasar oli mesin dengan viskositas indeks 80, dipatenkan
1911 Badan SAE mengembangkan klasifikasi berdasarkan kekentalan oli mesin
1919 Badan API dibentuk untuk membuat standar spesifikasi produk minyak bumi
1921 Hasil produk sintesis petrokimia pertama –isopropil alkohol.
1920 1920 – 1930, riset hidrokarbon sintetik di jerman dan USA
1930 1930-an, bahan dasar pelumas parafin yang lebih stabil, memakai larutan dewaxing, dengan VI 95.
1931 Perusahaan Standard Oil di U.S.A danI.G. Farben di Jerman membuat olefin dari ciran minyak dengan proses polimerisasi
1936 Proses katalitik Cracking pertama di Paulsboro, NJ, USA.
1940 Pembuatan bahan dasar sintetik diester.
1942 Penemuan “ fluid catalytic cracking ” untuk meningkatkan mutu bahan dasar oli mesin grup II dan III
1946 National Carbide Company Inc. memasarkan pertama kali bahan dasar sintetis , Poli alkil Glikol (PAG )
1947 API memperkenalkan 3 spesifikasi baru oli mesin berbahan dasar mineral grup I : Regular ( hanya oli mineral), Premium
(penambahan aditif anti oksidasi), dan oli beban berat -Heavy Duty (penambahan aditif anti oksidasi dan deterjen/dispersan)
1952 API & ASTM mengembangkan ESCS (Engine Service Classification System). API and ASTM merevisi ESCS tahun 1955 dan 1960.
ESCS membuat kategori kinerja oli mesin bensin dengan kode ML, MM, and MS.
1970 API, ASTM, dan SAE membuat klasifikasi baru : SA menggantikan ML, SB menggantikan MM, SC menggantikan MS
1971 Katagori SE oli mesin diperkenalkan .
1972 AMSOIL™, Inc.memperkenalkan oli sintetis diester-based PCEO, sintetis pertama yang disertifikasi Sistem API.
1973 The Mobil™ Co. pertama kali memperkenalkan PAO/ester sebagai bahan dasar oli sintetis penuh ( fully-synthetic API certified ).
1977 Reformulasi produk Amsoil™ sebagai oli berkinerja tertinggi bahan dasar PAO/ester .
1979 Katagori API SF diluncurkan .
1988 Katagori API SG diluncurkan .
1993 Katagori API SH diluncurkan .
1996 Katagori API SJ diluncurkan .Pertama kali batasan 0.1% pospor ditetapkan di klasifikasi API .
1999 Istilah “sintetik” boleh dipakai , untuk bahan dasar oli grup III dengan teknologi hidroisomerisasi, selain istilah “sintetis” dari grup IV dan
V, berdasarkan hasil keputusan , National Advertising Division of the Council of Better Business Bureaus, Amerika, yang menjadi juri
sengketa perusahaan oli Mobil™ vs. Castrol™
2001 Kategori SL diperkenalkan.
2003 Untuk pertama kali, menanggapi respon pabrikan otomotif, permintaan oli mesin grup II dan III melampaui oli grup I .
2004 Kategori SM mulai diperkenalkan . Kandungan Phosphor dibatasi maksimum 0.08% .
2008 Oli berbahan dasar Grup II dan III, sebagai oli mesin yang paling banyak terjual di Amerika. Oli sintetis memiliki pasar kurang dari 5 %.
2010 API SN diperkenalkan sebagai klasifikasi oli mesin terbaru yang memenuhi spesifikasi ILSAC GF5. Oli mesin dengan kemampuan
meningkatkan efisiensi BBM, Proteksi turbocarger, kontrol emisi, perlindungan komponen (kompatibel) untuk bensin yang mengandung
etanol sampai E85.